Kamis, 02 November 2017

Perjalanan ke Jogja




Rute Perjalanan Cepu -Jogja

Jumat sekitar jam 6 pagi  aku sudah memacu motor scoopyku menuju terminal lama ngawi. Saking semangatnya aku sampai menunda sarapan, rencananya aku akan sarapan di ngawi. Sesampainya di ngawi aku titipkan motorku di salah satu penitipan motor di terminal lama. Baru berniat mencari sarapan bus jurusan jogja sudah lewat. Ahirnya aku memutuskan naik bus dan nanti beli sarapan dari pedagang asongan di bus.

Senin, 30 Oktober 2017

Jogja Tanpa Itenerary

Jalan Malioboro



Mendadak dapat kabar dari istri bahwa jumat-minggu 20-22 oktober ada acara rapat kurikulum di hotel inna malioboro jogja. Anak kami yang usianya masih sekitar 7bulanan dan pengasuhnya turut serta diajak. Ahirnya aku putuskan untuk cuti di hari jumat dan ikut ke jogja. Pengasuh anakku yang usianya sudah di atas 50 tahun tidak biasa memanfaatkan teknologi, takut naik-turun escalator atau lift, bingung menggunakan kartu kunci hotel, apalagi ngeprint bording pass kereta api. Alhasil aku harus membantu dan memastikan kebutuhan anak dan pengasuhnya selama istriku rapat.

Kamis, 17 November 2016

Tanah Lot – “keunikan pura dengan setting tengah laut” ~ Bali Part 9









Tanah Lot

 Jika kalian membaca promo paket wisata ke bali, atau baca-baca blog backpacker ke bali. Bisa dipastikan hampir semuanya akan memasukan tanah lot ke dalamnya. Keunikan dan keindahan pemandangan di tanah lot memang sangat rugi jika di lewatkan. Di tambah lagi dengan akses yang mudah dan tiket masuk yang murah.

Siapa yang rela melewatkan, suasana semilir khas pantai lengkap dengan tempat makan dan pusat oleh-oleh dengan view yang menawan. Daya tarik utama tanah lot memang bangunan pura di atas bongkahan tebing yang ketika air pasang menjadikan tebing tersebut berada di tengah laut sehingga pengunjung tidak bisa masuk ke pura.

Selasa, 08 November 2016

Pura Ulun Danu “ Keindahan di tepi danau beratan” ~ Bali Part 8







Keindahan Pura Ulun Danu Beratan



Walaupun hujan sudah reda, namun cuaca masih tidak menentu, beberapa saat panas, beberapa saat kemudian tiba-tiba mendung, bahkan gerimis. Motor vario sewaan kupacu menuju kabupaten tabanan bali untuk menuju pura ulun danu di danau beratan. Tempat ini masuk daftar tujuan kami sekali lagi karena rekomendasi dari blog-blog para backpaker yang saya baca.

Rute ini hamper kami coret dari agenda karena letaknya yang jauh dari kuta, menurut google maps, butuh waktu sekitar 2 jam dari kuta. Berarti bolak-balik waktu yang terbuang untuk perjalanan sekitar 4  jam. Namun rasa penasaran kami, membuat kami rela datang ke sana. Apalagi kami juga ingin melihat secara langsung pura dan danau yang tergambar bagus di uang lima puluh ribu rupiah itu.

Tidak disangka, ternyata kami sangat menikmati perjalanan kami naik motor, sepanjang jalan kami melihat banguan-bangunan etnik bali yang mengesankan. Tempat-tempat ibadah di depan rumah penduduk, pura-pura, patung-patung, juga aktivitas warga yang sebagian besar sedang mempersiapkan perayaan hariraya galungan dan kuningan.

Pemandangan di luar desa-desa juga tidak kalah mempesona, sawah-sawah dan perkebunan kelapa yang hijau memanjakan mata kami sepanjang perjalanan. Beberapa kali kami harus bertanya kepada para penduduk untuk memastikan kami menuju jalur yang tepat. Di setengah jam perjalanan ahir rute perjalanan mulai menajak dan berkelok, udaranya juga sangat dingin. Ternyata dari Wikipedia saya baru tahu bahwa pura ulun danu berada pada ketinggian 1239 mdpl dengan suhu berkisar 18-22 derajat celcius.
Plakat di dekat pintu masuk



Kami tiba disana sekitar pukul 9.45, suasana masih sangat sepi, parkir motor dan mobil yang luas terlihat kosong. Setelah membeli tiket kami langsung masuk. Ternyata tempat wisata ini sangat luas, selain pura ulun danu, di sana terdapat kompleks peribadatan lain yang tidak kalah indahnya. Di sana juga ada toko oleh-oleh, toilet dan tempat bermain anak-anak.


Kami hanya melihat-lihat sebentar komplek yang lain, karena kami sudah tidak sabar menuju tepi danau beratan untuk menikmati pesona pura ulun danu dan berfoto di sana. Kabut menyelimuti saat kami tiba di tepi danau. Suhu dingin seketika langsung menyergap. Suasana benar-benar sepi, sungguh kami sangat

Minggu, 06 November 2016

Pantai Sanur “Surga para pemburu sunrise di bali” ~ Bali Part 7


Pantai Sanur

Sanur merupakan pantai di Bali selatan yang sangat direkomendasikan para bloger jika kita berkunjung ke Bali. Letak pantai sanur yang berada di sebelah timur pulau bali menjadikan pantai ini sebagai tempat favorite para pemburu sunrise.

Kami pun tidak mau melewatkan mengunjungi pantai ini. Letaknya yang tidak begitu jauh dari kuta (tempat menginap kami), menambah semangat kami untuk pergi kesana. Hujan deras semalaman tidak menyurutkan niat kami. Selepas sholat subuh, berbekal persiapan maksimal berupa dua jas hujan yang kami bawa dari Jakarta dan Surabaya, Motor vario yang kami sewa aku pacu mengituti rute yang ada di GPS. Kami berburu dengan waktu untuk mengejar momen sunrise di pantai sanur. Namun karena kami pasangan suami istri yang gampang disorientasi, maka tetap saja nyasar. Beberapa kali kami harus bertanya kepada orang di tepi jalan. Inilah salah satu manfaat bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa, walaupun berbeda suku kami tetap bisa berkomunikasi.

Selasa, 01 November 2016

Zangrandi-Masjid Cheng Hoo Surabaya-Kampoeng Steak-Quality Time




Seperti biasa, pulang ke Surabaya merupakan agenda rutin untuk melepas rindu pada istri. Sebagai suami istri yang LDR waktu yang ada harus kami maksimalkan. Kalau boleh meminjam istilah anak-anak gaul jaman sekarang, waktu yang singkat saat bertemu dengan istri harus menjadi “Quality time”.

Sore itu selepas ashar, untuk memenuhi keinginan istri yang sudah lama ingin mencicipi es krim legendaris di Surabaya. Es krim ini sudah ada sejak tahun 1930. Berarti kalau dihitung-hitung sudah berumur 87 tahun. Lebih tua dari usia Indonesia tentunya. Zangrandi memiliki beberapa cabang di Surabaya, dan yang kami kunjungi adalah ditempat pertamakali berdiri

Kedai es krim ini didirikan oleh seorang pria italia bernama Renato Zangrandi. Letaknya sangat strategis dipusat kota Surabaya. Hanya berjarak sekitar 300 meter dari balai kota Surabaya, tepatnya di jalan Yos Sudarso No. 15, Genteng, Surabaya. Bersebrangan dengan balai pemuda dan gedung DPRD kota surabya. Gedung balai pemuda dulunya bernama Simpangsche Societeit, yang merupakan tempat kaum muda asing borjuis berkumpul untuk berpesta, berdansa, menonton konser musik dan yang lainya. 
Dinding yang dihiasi dengan foto surabaya tempo dulu


Bangunannya adalah bangunan tua namun terawat sehingga unsur klasik mewah jaman kolonial sangat terasa, dari buku menu, meja dan kursi, semuanya terlihat tua, sehingga menegaskan betapa legendarisnya kedai es krim ini.

Kamis, 27 Oktober 2016

KUTA~Bali Part 6


Monumen Bom Bali 2

Kuta, pusat pariwisata, pusat penginapan dan hotel, pusat souvenir dan oleh-oleh dan puat hiburan malam di bali. Malam itu kami berjalan kaki mengelilingi kuta, berdua mencari makan malam. Sebenarnya kami bisa saja naik motor, tapi kami sengaja berjalan kaki agar bisa semakin menikmati geliat kehidupan malam di kuta. Agak susah mencari makanan halal jika sudah terlalu malam di kuta.

Sambil tetap awas mencari warung makan halal, sepanjang jalan kami melihat bar, café , club, diskotik dan tempat hiburan dipenuhi wisatawan asing maupun domestik yang menikmati makanan, beer, atau sekedar minum kopi diiringi lantunan music yang keras.

kawasan kuta memang terkenal sebagai surga hiburan malam bagi turis asing, lalu lalang bule berjalan kaki ataupun naik kendaraan seolah saya berada di perkampungan bule, dentuman musik dan kerlipan lampu disko menambah semarak suasana malam. Semakin malam semakin ramai.

Karena kami tidak yakin ke-halal-an makanan yang ada di warung-warung sekitar sana ahirnya kami memutuskan makan di KFC aja. Bagiku ini agak konyol, jauh-jauh wisata ke bali ujung-ujungnya makan di KFC. Tapi perut kami sudah tidak bisa diajak kompromi lagi, kaki juga sudah capek jika harus berjalan semakin jauh. Ahirnya kami syukuri yang ada. Selepas makan kami lanjut belanja pakaian dan souvenir khas bali.

Puas belanja dan menikmati suasana malam kuta, kami ahirnya balik ke home-stay karena besok pagi-pagi kami harus bergegas berangkat berburu sunrise di pantai sanur. Diperjalanan pulang kami sempatkan diri berfoto di monument bom bali 2.

Jumat, 20 Mei 2016

Garuda Wisnu Kencana ~ Bali Part 5



GWK Cultural Park

Setelah puas menikmati keindahan pura luhur uluwatu kami kemudian melanjutkan petualangan kami ke Taman budaya Garuda Wisnu Kencana. Letaknya tidak begitu jauh dari pura luhur uluwatu. Tepatnya di jalan raya uluwatu desa ungasan, Kuta selatan. Hanya sekitar tiga puluh menit. Lokasi ini berada di jalur kami saat berangkat ke pura luhur ulu watu, namun sengaja kami jadikan urutan ke dua karena kami tidak ingin melewatkan pertunjukan gratis tari kecak.

Sesuai namanya taman budaya Garuda Wisnu Kencana atau disingkat GWK merupakan tempat yang dibangun untuk mementaskan budaya-budaya bali dan disana juga ada patung raksasa dewa wisnu yang sedang menunggangi burung Garuda karya pematung Bali terkenal I Nyoman Nuarta. Sampai sekarang pembangunan patung ini belum juga selesai, namun hal tersebut tidak mengurangi jumlah wisatawan yang datang. Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana ini berada ketinggian 263 meter di atas permukaan laut. Dengan luas sekitar 60 hektar.

Rabu, 18 Mei 2016

Pura Luhur Ulu Watu “ Pura di atas tebing samudra Hindia” ~ BALI Part 4



Ulu Watu


Pura luhur ulu watu menjadi destinasi wisata pertama kami di bali. Sesuai namanya “ulu” berarti puncak dan “watu” berarti batu. Jadi pura luhur ulu watu ini merupakan pura atau tempat peribadatan umat hindu yang dibangun diatas tebing batu yang menjorok ke laut dengan ketinggian +/- 97 meter di atas permukaan laut (dpl). Daya tarik utama dari tempat wisata ini memang ke eksotisan pemandangan tebing curam yang berada di atas laut biru dengan ombak yang besar. Tahun ini puraluhur uluwatu menempati peringkat 4 sebagai destinasi wisata terfavorit di Indonesia.

Untuk menuju ulu watu dari kuta, kami sepenuhnya mengandalkan GPS pada smartphone yang kami bawa. Tidak lupa untuk membawa battery bank agar battery tetap bertahan untuk kebutuhan tracking jalur dan foto-foto nanti. Sebenarnya waktu yang paling tepat untuk ke sana adalah sore hari sehingga kita bisa melihat keindahan sunset dengan latar siluet pura luhur uluwatu yang konon tak ada tandingannya di pulau bali. Namun karena sore hari kami ingin melihat pertunjukan tari kecak gratis di GWK maka kami putuskan mengunjunginya siang hari.

Selasa, 17 Mei 2016

Poppies Lane “ Surga para Backpaker” ~ Bali Part 3



Losmen Arthawan

Jangan takut mahal ketika kalian mencari tempat menginap di bali. Terutama bagi kalian yang hanya menjadikan penginapan atau hotel untuk tidur dan menyimpan barang bawaan. Datang saja ke poppies lane 1 atau 2. Dua gang tersebut membujur tepat di seberang monument bom bali 2. Sepanjang jalan kamu dengan mudah menjumpai hotel, motel, atau losmen dan bar juga penyewaan berbagai alat berwisata. Mulai mobil, motor, papan selancar, snorkel dan lainnya.