Tak pernah setengah hati
Ku mencintaimu ku memiliki dirimu
Setulus-tulusnya jiwa
Ku serahkan semua hanya untukmu
Tak pernah aku niati untuk melukaimu
Atau meninggalkan dirimu
Sesal ku selalu bila tak sengaja
Aku buat kau menangis
Reff
Memiliki mencintai dirimu kasihku
Tak akan pernah membuat diriku menyesal
Sungguh matiku
Hidupku 'kan selalu membutuhkan kamu
By: Tompi
Melukis mimpi di langit kota jakarta
Bernaung di rimbun hutan beton berakar besi
Mereguk polusi asap kenalpot
Berdendang dengan bising teriakan klakson
Aku melaju
Tak kuhirau teriakan masa lalu
Tuhanku...
Hanya atas kehendakMu aku mampu
Ketika usahaku telah sampai puncak
Maka doa adalah katalis tercapainya cita
Di sini aku memilih..
Terasing dari teman dan sahabat lamaku
Berjibaku menahan rindu
Berjuang tanpa tau apa tujuanku
Uangkah yang ku cari?
Ilmu kah?
Atau pengakuan keberhasilan dari orang lain?
Aku tak tau..
Aku hanya ingin terlihat pantas
Mampu melakukan apa yang orang lain lakukan tanpa terkendala biaya
Mampu membeli apa yang orang lain punya
Aku tidak ingin terlihat paling kaya
Aku hanya ingin tidak terlihat paling miskin di antara semua
Tuhanku
Maafkan aku jika tersisip kesombongan
Ketika aku berproses dalam takdirmu
Terimakasih telah hadirkan teman dan sahabat-sahabat baru
Ijinkan di sisa umurku
Aku menjadi orang yang lebih baik
Hingga Pada ahirnya
Engkau panggil aku dalam keadaan khusnul khotimah..
Jakarta
4 juli 13
Sudah cukup aku pahat luka pada dinding hatimu
Tak ada guna menyatukan dua kepala batu
Hanya akan ada teriakan kata makian
Alirkan air mata di punggung pipimu
Aku hidup dalam naungan awan penyesalan
Tiap hari kuracuni paru-paruku dengan aroma rasa bersalah
Aku harus pamit meninggalkanmu
karna cintaku hanya bagai racun bagimu
Semua janji yang kita buat bukan palsu
Namun, menepatinya tiada kuasa bagiku
Aku hanya manusia rapuh pada awalnya
kemudian kau berikan aku seteguk semangat di tiap langkahku
kini aku lebih tegar
Tapi aku memilih untuk melepasmu
Aku tak mau menjadi belenggu ekspresimu
Aku terlalu pengecut untuk berharap sama dengan impianmu
Tataplah diujung jalan sana
Seorang pria pemberani akan menggenggam erat tanganmu
Menuntun dan membimbingmu menaiki tangga bahagiamu
Pengecut ini hanya terus mendoakanmu
Terus berbisik kata maaf sambil berlalu