Kamis, 04 Juli 2013

Tak pernah setengah hati

Tak pernah setengah hati
Ku mencintaimu ku memiliki dirimu 
Setulus-tulusnya jiwa 
Ku serahkan semua hanya untukmu

Tak pernah aku niati untuk melukaimu 

Atau meninggalkan dirimu 
Sesal ku selalu bila tak sengaja 
Aku buat kau menangis

Reff 

Memiliki mencintai dirimu kasihku 
Tak akan pernah membuat diriku menyesal 
Sungguh matiku 
Hidupku 'kan selalu membutuhkan kamu


By: Tompi

Aku dan CITA

Melukis mimpi di langit kota jakarta
Bernaung di rimbun hutan beton berakar besi
Mereguk polusi asap kenalpot
Berdendang dengan bising teriakan klakson

Aku melaju
Tak kuhirau teriakan masa lalu
Tuhanku...
Hanya atas kehendakMu aku mampu
Ketika usahaku telah sampai puncak
Maka doa adalah katalis tercapainya cita

Di sini aku memilih..
Terasing dari teman dan sahabat lamaku
Berjibaku menahan rindu
Berjuang tanpa tau apa tujuanku

Uangkah yang ku cari?
Ilmu kah?
Atau pengakuan keberhasilan dari orang lain?
Aku tak tau..

Aku hanya ingin terlihat pantas
Mampu melakukan apa yang orang lain lakukan tanpa terkendala biaya
Mampu membeli apa yang orang lain punya
Aku tidak ingin terlihat paling kaya
Aku hanya ingin tidak terlihat paling miskin di antara semua

Tuhanku
Maafkan aku jika tersisip kesombongan
Ketika aku berproses dalam takdirmu
Terimakasih telah hadirkan teman dan sahabat-sahabat baru

Ijinkan di sisa umurku
Aku menjadi orang yang lebih baik
Hingga Pada ahirnya
Engkau panggil aku dalam keadaan khusnul khotimah..






Jakarta
 4 juli 13



Senin, 01 Juli 2013

LeLaKi Pengecut

Sudah cukup aku pahat luka pada dinding hatimu
Tak ada guna menyatukan dua kepala batu
Hanya akan ada teriakan kata makian
Alirkan air mata di punggung pipimu

Aku hidup dalam naungan awan penyesalan
Tiap hari kuracuni paru-paruku dengan aroma rasa bersalah
Aku harus pamit meninggalkanmu
karna cintaku hanya bagai racun bagimu
Semua janji yang kita buat bukan palsu
Namun, menepatinya tiada kuasa bagiku

Aku hanya manusia rapuh pada awalnya
kemudian kau berikan aku seteguk semangat di tiap langkahku
kini aku lebih tegar
Tapi aku memilih untuk melepasmu
Aku tak mau menjadi belenggu ekspresimu
Aku terlalu pengecut untuk berharap sama dengan impianmu

Tataplah diujung jalan sana
Seorang pria pemberani akan menggenggam erat tanganmu
Menuntun dan membimbingmu menaiki tangga bahagiamu
Pengecut ini hanya terus mendoakanmu
Terus berbisik kata maaf sambil berlalu