Rabu, 28 Agustus 2013

Karimun Jawa Part 1

Konyol di Bumi Kartini



Tulisan ini bukan kutulis untuk curhat atau merebut simpati kalian, bukan pula aku ingin mengadu tentang nasip malang dan konyol yang telah aku lalui. Segala kemalangan dan kekonyolan yang aku alaami adalah harga yang harus kubayar dari pengalaman indah yang akan terus kukenang. Bukan untuk ku ulangi, tapi untuk kuperbaiki.

Rabu, 14 Agustus 2013

Rindu yang tak Tuntas



Selalu ada kesedihan yang mengiringi kebahagiaan, Selalu ada sendu setelah tawa mereda.. tepat tiga hari setelah kami jadian dia mulai merasakan hal itu
Di dinding facebooknya dia menulis “ I wanna see you now”..
Aku paham aku harus segera menemuinya, memupuk benih cinta yang baru kami tanam bersama. Setelah pulang dari Jakarta minggu pagi, Siang harinya aku langsung berangkat menemuinya ke Surabaya. Kupangkas inchi demi inchi jarak yang memisahkan. Tak kuhiraukan lagi rasa kantuk yang menggelantung di mata. Ku abaikan rasa lelah di badan akibat 12 jam diangkut kereta. Kupacu motorku di bawah terik matahari jalanan Lamongan-Surabaya. Tepat sebelum adzan ashar berkumandang aku tiba di depan kosnya.

Dia menemuiku dengan langkah kecilnya yang riang. Disembunyikannya raut wajah senang dalam senyum yang dikulum sopan. Kami mulai berbincang, perlahan kami usir JAIM dalam diri kami agar tak ada lagi rasa segan. Kukembangkan senyumku, kucoba mengatur kembali irama jantungku yang berdetak lebih cepat. Diam diam kupandangi wajahnya. Kuperhatikan dengan seksama bulu matanya yang lentik dan panjang. Sepasang daun telinganya dibiarkan alami tanpa anting. Bola matanya yang coklat dengan teduh menatapku. Belum puas kami berbincang, suara adzan ashar telah mengalun.
 “kamu sholat ashar dulu gich, aku tak mandi dulu, sholat, trus kita jalan” Pintanya..
Aku hanya menurut.. aku pergi sholat di masjid belakang kosnya, sementara dia kembali masuk ke dalam kosannya..
Setelah kami sama-sama siap, kami berboncengan berkeliling kampus tercinta, kampusku sepi.. merana ditinggal penghuninya mudik ke kampung halamannya masing-masing.
“Mau buka bersama dimana nich?  tanya ku
Terserah kamu aja dech.. kemanapun gak papa asal sama kamu..” jawabnya mulai berani merayu
Ke kampung steak gimana?
Ok..”
Kulajukan motorku ke arah bratang, jalanan Surabaya begitu lenggang dan nyaman, berbeda dengan jalanan ibu kota yang penuh sesak macet. Tak sampai 15 menit kami sudah sampai di kampoeng steak bratang. Masih satu jam lagi waktu berbuka. Kami gunakan waktu tersebut untuk saling bercerita, aku cerita tentang aktivitasku di Jakarta, sedangkan dia bercerita tentang study S2 nya. Sesekali kami saling berbagi rayuan dan saling olok dalam canda. Obrolan ringan tersebut tetap kami selingi dengan diskusi tentang devinisi masa depan dan kebahagiaan. Aku utarakan keseriusanku dengan hubungan ini, dan dia utarakan sanggup menunggu kapan orang tuaku datang memintanya.

Waktu bukapun tiba, kami berbuka puasa sambil bercanda. Itu adalah satu-satunya kesempatan berbuka puasa bersama di Romadhan kali ini. Esok hari ia harus mudik. Tak lama berselang hidanganku sudah tandas, sementara dia masih belum menghabiskan separuh makanannya. Aku tau dari raut wajahnya ia tidak berselera dengan menu makanan yang kami pesan, tapi demi menjaga perasaannku dia rela berbohong bahwa dia menyukainya. Setelah berbuka dan sholat magrib kami lanjutkan acara kencan pertama kami ke Mall royal, dia ingin foto box, sementara aku ingin mengajaknya nonton film wolverine. Mall sesak, parkir motor penuh. Sambil menunggu bioskop buka, kami langsung menuju tempat foto box. Setelah mengantri sekian menit kamipun berfoto. Layaknya orang yang baru kenal, kami sangat canggung dalam bergaya. Kebanyakan dari foto yang kami jepret dihapus ulang dan mencoba lagi bergaya. Ahirnya dari waktu yang disediakan, kami hanya menyelesaikan 15 photo dari 16 jatah yang diberikan. Benar benar konyol.

Selesai berfoto kamipun nonton, di dalam bioskop dia merangkul erat tangan kananku, sementara kepalanya disenderkan di pundakku. Tanganku membelai jemari tangannya yang mungil. Konsentrasiku terpecah antara menikmati jalannya cerita film atau menikmati hangat pelukannya. Kami lebih banyak diam, sibuk menikmati pikiran kami masing-masing. Kubiarkan dia lebih erat memeluk tanganku. Aku tau dia sedang mencoba mengangsurkan rindu. Hal yang saat itu juga sedang aku lakukan. Malam semakin dalam, aku mengantarkannya pulang ke kos jam setengah 12 malam. Setelah dia masuk kos, aku baru beranjak pergi menumpang tidur di kos salah satu adik kelas.

Aku tak mau buang buang waktu, pagi pagi aku kembali menemuinya di kosnya. Aku memintanya menemaniku belanja di sakinah, supermarket faforitku ketika masih menjadi mahasiswa. Setelah berbelanja kami kembali ke kosnya, duduk bersama sambil terus bercerita, cerita yang sama kami ulang tanpa bosan. Hal tolol yang lumrah dilakukan oleh manusia yang lagi kasmaran. Aku puaskan memandang wajahnya, kunikmati setiap canda dan senyumnya. Dan waktu itupun tiba, dia harus pulang ke kampung halamannya, kedua orang tuanya telah menunggu di tanah kelahirannya. Aku mengantarkannya ke setasiun gubeng. Sebelum dia masuk kereta kami berjanji akan saling menjaga hati.

Aku pulang dengan perasaan yang campur aduk, antara senang dan sedih. Sementara rindu di hatiku belum tuntas dan bahkan semakin menjadi-jadi. Aku tahu dia juga merasakan hal yang sama,
Dia selalu menulis kata yang sama dalam pesannya
“I Wish that you were here with me”
Sepenggal lirik lagu long distance dari Bruno Mars.

Sabar sayang, kita akan segera bertemu lagi..
Melanjutkan rindu kita.. ya rindu  yang tak Tuntas.


Jakarta 15-Aug-13

Selasa, 13 Agustus 2013

Penghias Lamunan

Dalam larut gelap malam
Wajahmu terlukis dalam kanvas mimpiku
dalam terang hamparan siang
Senyummu memagari setiap batas lamunku

Ku telah ungkapkan
Apa yang ada tanpa keraguan
Ku jangkau hatimu
Ku bawa menuju cinta halalku

Akan kita dayung biduk asmara
Berjelajah mengarungi seluk rumah tangga
Bercengkrama mesra di atas sungai cinta
Berpagut di bawah rindangnya pohon gairah

Kita bangun rumah kita bersama
Kita susun bata demi bata
Kita pasang pintu dan jendela
Kita rajut naungan atap yang teduh penuh kasih
Kita pulas dinding-dindingnya dengan cat canda

Tulislah puisi tentang kita
Kan kubingkai dalam frame cerita kita
Berdua kita lalui dengan doa
semoga semua indah pada waktunya.
 

Penyegel Hatiku




 
27 Juli 2013, menjadi tanggal 27 istimewa juga selain 27 Desember 1966 dan 27 Desember 1989.
Tak ada yang menyangka, Teman-teman semua kaget, kuk aku jadian sama dia?
Setelah kami merelease hubungan kami ke publik Satu persatu Pertanyaan lewat WhatsApps dari teman datang, dan seperti biasa tak jawab sakenake udelku *kujawab semauku

“kuk bisa kamu jadian sama dia?”
Apa c yang gak bisa buat aq.. hwe hwe hwe :)
“Fariz.. kamu serius sama dia?”
Cius dunkz, mbok kiro?
“Eh Riz itu beneran ta?”
Ketok ane se ngono
“Wah selamat mas.. ganti karo mbak iki sampean.. hebat hebat.. Suangar ancen masku iki”
Lho….  kaet ndisik le.. aku sangar   hwa3
“Lho riz temenan ta iki?”
Lha iyes, mosok bercanda?
“PPmu ngeri riz, hwa hwa hwa”
Ngeri? Emange gendruwo.. Ngawur

“Lho riz kuk dia mau sama kamu? Padahal banyak lho yang ngejar dia, tapi kuk malah milih kamu?”
Di dunia ini siapa sih cewek yang bisa nolak Fariz.. hwe3
Lho iya ta? Gak ngerti aku. Tanya dia dunk
Dan masih banyak lagi….

Jangankan teman-teman aku sendiri juga kaget, bingung, gak percaya tapi semua gak penting, yang pasti aku bahagia..

Sebelumnya memang kami tidak pernah dekat, memang sih kami kuliah bareng selama empat tahun, Tapi saat itu hubungan kami hanya sebatas teman, gak ada yang spesial. Saat itu baik aku maupun dia sama-sama sudah punya pacar.
Boleh dibilang kami adalah musuh yang bersahabat.. (hayo.. piye iku maksute musuh yang bersahabat?) aku sering banget godain dia, mulai dari ngledekin rambutnya yang keriting, penampilannya, ngledek karena dia satu-satunya cewek yang tidak berjilbab di angkatan(teman fisika 2007), ngledek tulisannya yang rapi tapi kalau ditanya tentang apa yang dia tulis dia suka gak ngerti, sampe masalah kisah cintanya, juga hal-hal gak penting lain yang bisa dijadikan bahan olok-olok. *buat mbok dhe maaf ya…
Tapi dia memang cewek spesial, dia selalu memaafkan candaan dan olok-olokanku, bahkan selalu meminjami buku catatan kuliah untuk ku fotocopy jika mau ada Quis atau Ujian (walaupun harus ngantri, karena memang buku catatan mbok dhe ini laris manis, sudah dicetak ratusan bahkan ribuan copy  dan termasuk best seller di penerbit Pak Pon jaya), maklum, aku termasuk orang yang males nulis.. hwe hwa hwi..

Setelah hampir enam tahun kenal dia.. ternyata Tuhan menumbuhkan rasa saling cinta di antara kami berdua. Cieee bahasae rek, koyo opo ae…
 Aku menyebut ini takdir.
Kenapa eh kenapa aku menyebutnya ini takdir? Karena eh karena semua serba kebetulan
(Kebetulan = kesempatan bertemu dengan persiapan)
Kebetulan yang pertama
Gak ada proses PDKT sebelum jadian. Aku di Jakarta dia di Surabaya, hanya beberapa kali kami berkomunikasi via dunia maya, merasa cocok trus jadi. Gak perlu proses tawar menawar panjang kaya ibu-ibu nawar sayur di pasar, atau tawar menawar tukang ojek dan penumpang di setasiun. Sini mau situ mau JADI dech
Kebetulan yang kedua
Dia cewek aku cowok, kalo dia cowok walaupun merasa cocok aku tetep ogah….
Kebetulan yang ketiga
Secara usia kami sudah siap menikah, kalo kami saling sukanya pas jaman SD, mau mikir nikah masih kejauhan. Nah berhubung kami udah sama-sama siap Mohon doa supaya kami segera melangkah ke jenjang pernikahan.. Assssuuuuuuiiiikk.. eh.. AAmiin……..
Dan masih banyak kebetulan-kebetulan yang lain.

Aku punya beberapa pertanyaan untuknya ketika kami baru mau jadian.
#Mbok Dhe, Apa yang bikin kamu suka sama aku?
Dia  jawab ngrasa cocok aja, (kenapa gak jawab ngrasa cocok banget sih… hwa3 #ngarep pol) aku tau pasti ada jawaban yang lain yang dia jadikan pertimbangan
 Mbok Dhe..  Please…   kasih tau dong apa itu?

#Mbok Dhe, kamu gak nyesel ta jadian sama aku?
Insya Allah NGGAK.. ( Jawaban yang mantep. Saya suka Saya suka)

#Mbok Dhe said to me  “aku mau sama kamu asal kamu bisa menerima kelebihan dan kekuranganku”

Bagiku menerima kekurangannya sih gampang tapi untuk menerima kelebihannya itu yang susah.
Bukan karena aku minder atau jadi rendah diri sama kelebihannya, masalahnya apa sih kelebihannya? Kuk ke-PeDe-an banget, kaya punya kelebihan aja tuh orang.
Hwahwahwa…

Dia cewek yang unik, kalau kujelaskan panjang x lebar x tinggi, atau sisi x sisi x sisi atau 1/3 x phi x jari-jari^2 x tinggi atau 4/3 x phi x jari-jari^3 maka semua itu akan menghasilkan satu kesimpulan, VOLUME BANGUN RUANG.. gak nyambung

Ok, aku punya definisi yang pas buat dia, “ Baik hati, Simpel, Sederhana, bisa membaur di semua kalangan, suka ngalah dan Cantik.. eh ralat lebih tepatnya pantes dijak buwuh *kondangan
 Tapi yang membuat dia bisa menyegel hatiku adalah kami punya devinisi yang sama tentang kebahagiaan dan masa depan..

Mbok de ini lagu buat kamu..

Senyumanmu by Letto
Indah matamu derai rambutmu
Menunjukkan itulah keindahan
Yang memberikan bentuk senyuman
Sebentuk usapan kepada hati
*courtesy of 
[*]
Sinar wajahmu lembut katamu
Sepertinya mampu menggubah dunia
Yang terasa begitu hampa
Semuanya sirna tanpa cinta

[**]
Ku temukan arti kerinduan
Dan ku mengerti yang ku cari

[***]
Oh..  bukanlah cantikmu yang ku cari
Bukanlah itu yang aku nanti
Tetapi ketulusan hati yang abadi
Ku tahu mawar tak seindah dirimu
Awan tak seteduh tatapanmu tetapi
Kau tahu yang ku tunggu hanyalah senyummu

Back to [*][**][***]
Copy paste dari http://liriklaguindonesia.net/letto-senyumanmu.htm

Kalo yang ini buat aku sendiri

Cintaku - Chrisye
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Kan kujalin lagu
Bingkisan kalbuku
Bagi insan dunia
Yang mengagungkan cinta

Betapa nikmatnya
Dicumbu asmara
Bagai embun pagi
Yang menyentuh rerumputan

Reff:
 Cinta akan kuberikan bagi hatimu yang damai
Cintaku gelora asmara seindah lembayung senja
Tiada ada yang kuasa melebihi
Indahnya nikmat bercinta
Copy paste dari http://liriklaguindonesia.net/chrisye-cintaku.htm