Puisimu bagus
Aku bisa membacanya
walaupun kau tak pernah benar benar menulisnya
Nasihatmu bijak
Aku dengar
walaupun kau tak pernah nyata mengucapkannya
Lewat gurat gurat rona wajahmu aku tahu bahwa ceritamu
sungguh indah
walaupun masih tak jelas klimaks dan endingnya
Kau jelas seorang penyihir tanpa mantra
Yang mampu menyeretku dalam arus asmara
Kau tenggelamkan aku dalam lumpur rindu
Aku tak pernah bisa beranjak dari memikirkanmu
Sendiku seolah lemas jika tiada melamunkanmu
Selalu terlintas senyum yang kau kulum
Tawamu yang sopan membuatku terpikat
Semoga aku segera membopongmu
Kan ku ikat kau dengan erat
Seerat jabatan tanganku pada penghulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar