Apa yang terpikir di benak anda ketika mendengan kata Jakarta?
Macet?
Ibu kota?
Monas?
Za memang benar, Jakarta merupakan Ibukota Indonesia dengan
penduduk yang sangat padat dan terkenal dengan kemacetan yang sangat parah. Namun
yang akan aku ceritakan disini adalah pertama kali aku melihat monas secara
langsung. Aku ingat betul pertama kali aku melihat monas adalah tanggal 2
oktober 2011. Ketika itu aku ada undangan interview kerja di Jakarta, dan itu
adalah hari pertama aku menginjakan kakiku di ibu kota. Aku berangkat dari Surabaya
tanggal 1 oktober hari sabtu naik kereta eksekutif Bima dari setasiun Gubeng
dan turun di stasiun Gambir Jakarta pada minggu pagi. Saat di stasiun gambir
inilah aku pertama kali melihat tugu Monas. Rasanya mimpi yang jadi kenyataan. Maklum
aku hanya anak kampung yang dulu nyaris sehari-hari hanya sibuk mencari rumput
untuk sapi dan menggembalakan kambing. Saat itu monas terlihat begitu indah di mataku, menjulang tinggi dengan bentuk seperti obor dengan api yang menyala di atasnya. Apalagi bentuk api tersebut dilapisi emas 38 kg .Dari artikel yang aku baca, monas memiliki tinggi 132 meter yang dibangun untuk memperingati perjuangan segenap lapisan bangsa indonesia untuk memperoleh kemerdekaannya. Monas dibangun pada tanggal 17 agustus tahun 1961 bertepatan dengan ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke 16. Dibangun pada masa pemerintahan presiden Soekarno. Pembuatannya memakan waktu yang sangat lama dan baru dibuka untuk umum pada tahun 1975 yang diresmikan oleh presiden Soeharto. Pertama kali melihat monas adalah hari yang bahagia
buatku. Esok harinya aku interview di perusahaan swasta yang bergerak di bidang
kontraktor migas dan diterima. Maka sampai saat ini aku tetap tinggal di Jakarta
dan tidak ada rasa takjub lagi melihat Monas, karena setiap hari minggu sering jogging
atau sekedar nongkrong di Monas.
Hehehehehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar