Kamis, 29 Oktober 2015

Nasehat Pernikahan




Nasihat sebelum Pernikahanku
Oleh:     Penghulu Ustadz Umar Shadiq
                Petugas KUA Tulungagung
Sebelum kalian menikah saya berpesan kepada kalian berdua, yang pertama kepada saudara Fariz.
Saudara Fariz, sebentar lagi anda akan mendapatkan amanah seorang istri, amanat itu dari Allah,sebagai mana sabda nabi:

“Ittaqillaha fin-nisai, fa innakum akhottumu hunna bi amanatillah was tahlaltum furujahunna bikalimatillah”

Rosulullah bersabda

“Wahai suami takutlah kamu kepada Allah dalam memimpin istri, sebab engkau mengambil dia dengan amanah Allah,dan dihalalkan kehormatannya hanya dengan kalimat Allah”


Yang dimaksut kalimat Allah tersebut adalah ijab dan qobul, secara syar’i , mudah diucapkan, sangat ringan disampaikan tapi begitu luar biasa dampaknya bagi kehidupan saudara.
Amanah itu merupakan titipan, tugas, sekaligus kepercayaan yang diberikan Allah kepada saudara Fariz agar kehidupan istri semakin baik.

Ukuran keberhasilan memimpin itu adalah:

11.Akhlak istri semakin baik (Sholihah)
22.Ibadah istri semakin meningkat. 

Bukan diukur dari materi, dari pangkat jabatan ataupun hal-hal yang lain, tapi diukur dari ibadah yang semakin baik dan akhlak yang semakin sholihah. Karena tugas kita di dunia adalah untuk memperjuangkan agar akhlak kita semakin terpuji.

Sebagai mana sabda nabi
“Sesungguhnya aku diutus kedunia adalah untuk menyempurnakan Akhlak”

Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlaq”.

Keduanya tidak butuh materi atau harta, ibadah kita laksanakan, termasuk akhlak. Kita tinggalkan akhlak yang tidak terpuji menuju akhlak yang sholihah.

Dan keberhasilan itu pertamakali sangat bergantung pada suami, karena seandainya istri salah atau berdosa yang ditanya pertamakali adalah saudara Fariz sebagai suami, Kalau ada kesalahan dalam kepemimpinan suami ,maka sangat wajar jika suami ikut bertanggung jawab.

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا ﴿۳۶﴾


Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.(QS.An-Nisa-35)

Seorang suami diberikan kelebihan fisik, lebih kuat, lebih kekar, itu bukan untuk menindas. Tapi untuk  memberikan keamanan, perlindungan, kedamaian. Diberikan kelebihan akal bukan untuk menipunya, membohonginya, tapi untuk mencarikan jalan keluar. Allah juga memberikan  kelebihan batin yang lebih tahan uji, tidak takut dengan siapapun, dengan musuh siap menghadapi itu, jiwa laki-laki merupakan jiwa pemimpin, jiwa kesatria, namun itu bukan untuk mendolimi , mengambil hak seorang Istri. Kelebihan itu merupakan bekal dalam memimpin agar adil, bijaksana, agar mencapai kehidupan rumah tangga yang bahagia.

Untuk itu mas Fariz jangan meninggalkan meneladani orang-orang sholih, utamanya baginda Rosulullah Muhammad Shalallahu alaihi wasalam.

Beliau mampu memimpin rumahtangganya dengan berhasil. “Rumah tanggaku, keluargaku ibarat syurga” . kata Rosulullah. Itulah akhlak Rosulullah.

Ketika Istri Rosul ditanya tentang Rosul, jawab istri beliau.

Kaana khuluquhu ajaba..”

“Akhlak rosulullah benar-benar mengagumkan, ‘Ajib”.  Perilakunya, ucapannya lemah-lembut, tidak pernah berbuat kasar kepada istri. Makanya wajar rumah tangga Rosulullah ada syurganya, karena di dalamnya ada istri yang sholihah, yang mendampingi setia dalam keadaan suka dan duka, dalam keadaan lapang maupun sempit, dalam suasana bagaimanapun tidak terpengaruh, dia tetap menjadi pendamping yang setia. Itu semua tidak lepas dari kepemimpinan seorang suami.

Makanya  Rosulullah bersabda : “Hanya suami yang mulia, yang terhormat yang mampu menghormati dan memuliakan istri. Hanya suami yang rendah dan remeh yang pandainya cuma menyakiti  istrinya.

 “Ma Akram al Nisa Illa Karim wa Ma Ahanahunna Illa Laim”

(Tidaklah menghormati perempuan kecuali laki-laki yang terhormat dan tidak merendahkan mereka kecuali laki-laki yang berhati rendah). Hadits Nabi.

Yang kedua saya pesan kepada mbak Linda,
Anda dijamin Allah masuk syurga melewati pintu yang disenangi, di saat masuk syurga luar biasa berat dan sulitnya, tapi bagi istri sholihah, Allah menyediakan pintu yang banyak.  Karena istri sholihan mampu membangkitkan semangat suami, mampu mengantarkan perjuangan suami, mampu melahirkan keturunan yang unggul, mampu menghadirkan syurga dalam rumah tangga. Makanya tantangan luar biasa dan balasannya juga luar biasa.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menjamin syurga untuk ke-dua orang tua mbak Linda, karena mempunyai puti yang sholihah, yang salah satu tandanya adalah patuh kepada suami, menentramkan suami. Olehkarena itu teruslah berjuang, bersabar, karena kehidupan rumah tangga penuh tantangan dan ujian. Ke depan ujian dan cobaanyang akan dihadapi pasti lebih berat, hikmahnya anda berdua semakin kuat menghadapi tantangan dunia, supaya anda berdua pahalanya semakin berlipat ganda, supaya derajat anda berdua semakin mulia di sisi Allah, sehingga perlu diuji dengan ujian yang terus bertambah-bertambah. Oleh karena itu terus saling mencintai, saling menghormati, jangan membesar-besarkan kekurangan pasangan. Tidak ada manusia yang sempurna, manusia yang terbaik bukanlah manusia yang tidak mempunyai dosa dan salah, tetapi orang yang ketika salah dan berdosa selalu ingat kekurangan diri, memperbaiki dan bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Demikian pesan saya, semoga cita-cita panjenengan berdua  membina keluarga yang bahagia, selamat dunia ahirat dimudahkan oleh Allah, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah wa rahmah.
Aamiin, Aamiin , ya Rabbal ‘Alamin.




Tulungagung , 23 Appril 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar