Minggu, 16 November 2014

Renungan Pagiku


Sungguh mulia hatimu, aku malu pada Tuhanku karna telah diberi istri yang sangat baik sepertimu. Kemuliaan hatimu takpernah berkurang, bahkan kau begitu ikhlas membantu yang lain padahal seharusnya engkaulah yang lebih berhak dibantu. Disaat teman-temanmu butuh bantuan kau begitu ringan tangan. Di saat
mahasiswamu ada yang kesulitan kau yang bersedih karnanya. Dan hari ini kau kembali mengejutkanku, di saat kau kesakitan karena kehamilanmu yang semakin besar, kau rela mencucikan muknah di laboratorium yang biasanya dipakai para praktikan sholat. Padahal untuk mencuci pakaianmu sendiri kau kesulitan. Tak ada rasa pamrih, tak pernah mengeluh, bahkan kau merasa begitu senang ketika muknah yang kau cuci terlihat begitu bersih. Melebihi kemampuan memcucimu yang biasanya. Kau kuras kamar mandi kos-kosanmu agar terlihat bersih, padahal teman-temanmu yang lain tak ada yang mau bergantian mengurasnya. Kau tak pernah berharap ucapan terimakasih, bagimu bermanfaat bagi sesama sudah membuatmu bahagia. Tuhan selalu limpahkanlah kesehatan dan kekuatan untuk istriku. Jagalah selalu dia, sesungguhnya Engkaulah yang maha pengasih lagi maha penyayang. cintaMu pada istriku melebihi cinta hambamu yang lemah ini.


Jakarta, 17 Nov 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar