Senin, 18 Februari 2013

Prophet


Wahai Langit
Tanyakan pada-Nya
Mengapa dia menciptakan sekeping hati ini
Begitu rapuh dan mudah terluka
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta
Begitu kuat dan kokoh
Saat berselimut cinta dan asa...
Mengapa dia menciptakan rasa sayang dan rindu
Di dalam hati ini..
Mengisi kekosongan di dalamnya
Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih
Menimbulkan segudang tanya
Menghimpun berjuta asa
Memberikan semangat..
Juga meninggalkan kepedihan tak terkira
Mengapa dia meninggalkan kegelisahan dalam relung jiwa
Menghimpit bayangan
Menyesakkan ada..
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa
Wahai ilalang…
Pernakah kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini
Mengapa kau hanya diam
Katakana padaku
Sebuah kata yang mampu meredam gejolak hati ini..
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini..
Sebagai pengobat raga ini..
Sebagai pengobat tuk rasa sakit yang tak terkendali
Desiran membuat bisik diriku
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
Aku tak tahu apa maksutmu
Hanya menduga..
Bisikmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana
Menunggumu dengan setia..
Menghargai apa arti cinta..
Hati yang terjatuh dan terluka
Merobek malam menorah seribu duka
Kukepakkan sayap-sayap patahku
Mengikuti hembusan angin yang berlalu
Menancapkan rindu…
Di sudut hati yang beku..
Dia retak, hancur bagai serpihan cermin
Berserakan…
Sebelum hilang diterpa angin…
Sambil duduk lemah…
Ku coba kembali mengais sisa hati
Bercampur bau dengan debu
Ingin ku rengkuh…
Ku gapai kepingan di sudut hati..
Hanya bayangan yang ku dapat…
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya
Tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini
Ia telah patah..
Tertusuk duri-duri yang tajam…
Meringins..
Mencoba menggapai sebuah pegangan..

Penggalan puisi "Prophet" Mahakarya dari Khalil Gibran
disadur dari Blog Anne Ahira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar