Senin, 01 Juli 2013

LeLaKi Pengecut

Sudah cukup aku pahat luka pada dinding hatimu
Tak ada guna menyatukan dua kepala batu
Hanya akan ada teriakan kata makian
Alirkan air mata di punggung pipimu

Aku hidup dalam naungan awan penyesalan
Tiap hari kuracuni paru-paruku dengan aroma rasa bersalah
Aku harus pamit meninggalkanmu
karna cintaku hanya bagai racun bagimu
Semua janji yang kita buat bukan palsu
Namun, menepatinya tiada kuasa bagiku

Aku hanya manusia rapuh pada awalnya
kemudian kau berikan aku seteguk semangat di tiap langkahku
kini aku lebih tegar
Tapi aku memilih untuk melepasmu
Aku tak mau menjadi belenggu ekspresimu
Aku terlalu pengecut untuk berharap sama dengan impianmu

Tataplah diujung jalan sana
Seorang pria pemberani akan menggenggam erat tanganmu
Menuntun dan membimbingmu menaiki tangga bahagiamu
Pengecut ini hanya terus mendoakanmu
Terus berbisik kata maaf sambil berlalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar