Rabu, 06 Maret 2013

My First Boss


Ahir-ahir ini aku sedikit malas bekerja, penyebabnya karna bos pertamaku telah resign.
Pak Ir--fan, Bos yang mampu membuatku takut, kagum, hormat, dan segan sekaligus .
TAKUT ketika aku tidak bisa mengerjakan tugas yang beliau berikan dengan baik, walaupun beliau tak pernah marah.
KAGUM karena kecerdasan dan penguasaan ilmunya. Bukan hanya ilmu engineering saja, ilmu agamanya juga hebat. Beliau selama SMP dan SMA mondok di tebu ireng jombang. Kalau beliau sedang menjadi imam sholat magrib di kantor ketika lembur, dalam hati aku sering memuji bacaan Alqurannya yang merdu.
HORMAT karena dalam kemimpinannya yang tegas dan berprinsip anak buahnya di bawah tanggup jawabnya. Kalau anak buah ada masalah dengan management beliau selalu membela.
SEGAN karena aku sering ditraktir. Hwehwehwe

Pertama kali bertemu dengan bosku itu ketika aku test interview kerja. Setelah ditrima aku diperkenalkan kepada seluruh kariawan tempatku bekerja. Saat itu hrd bilang beliau adalah lead team instrument.Beliau adalah type bos yang mengayomi bawahannya. Beliau tidak pernah marah, kalau ada kesalahan dalam mengerjakan tugas beliau hanya tersenyum dan menunjukan letak kesalahan yang kami lakukan. Tapi dari sikap itulah kami merasa sangat bersalah karena tidak bisa menyelesaikan tugas dengan baik.

Di department instrument kami semua layaknya sebuah keluarga, kami sering bercanda dan saling mengolok satu sama lain. Berhubung aku yang paling muda dan paling junior maka tentu saja korban ejek tersering adalah aku. Tapi aku juga tanpa sungkan mengejek balik mereka semua kalau ada moment yang pas. Tidak ada rasa tersinggung karena kami menyadari itu semua hanya candaan  sebagai selingan rutinitas kerja.

Bos pertamaku walaupun masih sangat muda terkenal cerdas, pengalaman kerjanya sangat banyak. Bosku juga menjadi salah satu orang berpengaruh di kantor, menjadi kesayangan manager, hrd, dan bahkan client. Beberapa kali bosku ditawari kerja di Perusahaan lain tapi selalu digandoli oleh perusahaan.

Dan ahirnya kamipun harus berpisah tempat kerja. Dengan alasan ingin mencoba tantangan baru setelah lebih dari 5 tahun bekerja di sini. Beliau sekarang bekerja di client. Di perusahaan BUMN migas. Aku dan tim instrument sangat kehilangan. Bukan hanya kami, kantor tempatku bekerja hingga kini masih kesulitan mencari pengganti beliau.

Di hari terahir di kantor ada pesan singkat bosku yang gak bakal ku lupa.
“Fariz, belajar yang rajin za!
Plak.. serasa ditampar orang sekampung. Aku baru tersadar ternyata 6 bulan terahir kemampuanku sama sekali tidak berkembang. Aku lebih sibuk bermain dan bersenang-senang saja di kantor.
Terima kasih Boz..
Semoga engkau sukses di tempat yang baru..


Berikut ini adalah kenang-kenangan farewell Party beliau:
 makan makan di Rumah makan Sunda.
 Bos.. kanan duduk pakai kaca mata
Suasana Traktiran beliau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar