Minggu, 03 Maret 2013

Siang hari di masjid Merdeka





Siang yang cerah, matahari menyengat dengan kekuatan penuh saat aku berjalan-jalan mengelilingi MONAS. Teriknya cuaca siang itu membuat keringatku tak henti mengucur. Siang itu Monumen nasional cukup ramai dikunjungi masyarakat. Karna antrian yang begitu panjang untuk masuk dan naik ke atas tugu monas, terpaksa rencanaku untuk naik ke atas monas ku batalkan. Ketika pandanganku terarah ke masjid Istiqlal, aku baru tersadar bahwa selama kurang lebih satu setengah tahun di Jakarta aku belum pernah menyempatkan diri  mengunjungi masjid tersebut.

Aku putuskan untuk berjalan kaki dari MONAS ke Masjid Istiqlal. Ternyata jaraknya tidak begitu jauh. Masjid ini terletak di timur laut lapangan MONAS. Masjid yang diarsiteki Frederich Silaban ini diprakarsai pendiriannya oleh presiden Soekarno. Peletakan batu pertama oleh presiden Soekarno pada tanggal 20 Agustus 1961 sekaligus dijadikan hari pembangunan masjid ini. Masjid istiqlal terdiri dari lima lantai, memiliki luas bangunan 7 Ha, Luas tanah 12 Ha, Luas lantai 72.000 m2, Luas atap 21.000 m2 dan mampu menampung lebih dari 200.000 (dua ratus ribu) jamaah. Nama Istiqlal sendiri diadopsi dari bahasa arab yang artinya Merdeka. Nama istiqlal dipilih sebagai rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Anugrah Kemerdekaan kepada republik tercinta.

Suasana sejuk khas masjid langsung terasa begitu aku sampai di teras masjid Istiqlal. Sambil menunggu waktu dzuhur, aku duduk-duduk dan bersantai di teras masjid. Di depan masjid istiqlal ternyata berdiri megah gereja Kathedral. Hal ini menunjukan betapa sejak dulu kala rasa toleransi antar umat beragama di Indonesia sangat besar. Dan ternyata arsitek dari masjid Istiqlal sendiri adalah seorang Kristen protestan. Akhirnya adzan dzuhurpun berkumandang, segera aku berwudzu dan berbaris di shaf masjid terbesar se asia tenggara itu. Semoga Ramadhan tahun ini Allah mengizinkan ku beriktikaf di masjid Istiqlal.
Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar