Minggu, 01 November 2015

Karimun Jawa Part 3



Senja Pantai Kartini

 
Senja Di Pantai Kartini

Ketika kami tiba dipantai kartini, alam telah mengecat langit menjadi jingga keemasan. Laut memantulkan senja dengan sempurna, cakrawala seolah membaginya sama rata.  Perahu nelayan memantul mantul menyusuri pantai menggendong wisatawan hingga punggungnya penuh. Dari jauh terlihat camar terbang meliuk liuk berburu ikan. Pemandangan sore itu sungguh indah. Ini adalah senja terindah yang pernah kulihat dalam hidupku.

Tersenyum Bersamanya

Narsis di Pantai Kartini
Romantisnya Senja



Kami berlima sibuk mengabadikan momen indah itu kedalam kamera. Sore yang romantis itu terasa sejuk ditiup angin yang semilir. Aku berulangkali kembali menatap linda. Dia seolah tidak lepas mengekspresikan kegembiraannya, tawanya seolah dikulum, sifatnya sungguh sangat jaim. Ah... seandainya gak ada aku mungkin linda akan merasa lebih leluasa mengekspresikan dirinya.


Linda yang kulihat sore itu tidak seperti linda yang kulihat biasanya sewaktu masih kuliah. Dia lebih hemat bicara dan membatasi senyumnya. Apakah dia tidak menikmati liburan ini? Sebelumnya dia memang bercerita kalo sebenarnya dia ingin ke karimunjawaanya bareng sama mas tris, mbak fina, dan miftah. Mereka  menjelang keberangkatan memutuskan batal ikut karena ada persyaratan wisuda yang belum selesai, baik toefl atau yang lain. Sedangkan liburan ini terpaksa Linda ikuti hanya karena aku sudah terlanjur mengambil cuti dari kantor. Linda merasa gak enak kalau harus membatalkan liburan ini. Mungkin karena alasan itu dia kurang menikmati liburan ini. Apalagi ditambah tragedi tertundanya kebrangkatan kapal kami.

Ketika malam tiba kami putuskan untuk makan malam di salah satu seafood dekat pantai. Kami menyantap dengan lahap cumi dan ikan bakar yang kami pesan saat itu, tidak perlu waktu lama untu menandaskan makanan-makanan itu. Seperti biasa linda selalu makan dalam porsi yang sangat sedikit, berulang kali aku aku menyuruh dia nambah tapi selalu dia tolak. Ach linda... coba kamu makan lebih banyak.. pasti kamu lebih berisi dan akan terlihat makin cantik.


Setelah makan kami putuskan pergi ke home stay yang kami sewa. Home stay super murah hasil akal-akalanku nawar ke ibu yang punya rumah. Kami menyewa satu kamar untuk linda dan gaby, sementara kami yang cowok bakal menghabiskan malam yang dingin di ruang tivi. Hitungannya untuk sewa satu kamar kami membayar 80ribu, sementara yang nglesot di ruang tivi ditarif 15 ribu perorang. Jadi kami bayar 125ribu. Dibagi 5 orang masing masing cukup membayar 25ribu aja. Ya... setidaknya udah mirip backpacker. Serba murah.. 


Kami bergantian mandi, setelah itu kami bercanda di ruang tv. Air minum saat itu habis, ahirnya aku menyuruh patar, ucup dan gaby untuk beli minum.


Beli minumnya yang jauh ya... kataku. Ahirnya mereka pergi beli minum. Sekarang tinggal ada aku dan linda saja di ruang TV. Hwe3..  Sementara di teras ada rombongan lain yang sedang rame ngobrol sambil merokok . Aku senang ahirnya datang juga kesempatan hanya berdua. Waktu ini sudah aku kunggu dari tadi. Kami berbagi cerita dan saling mengikis rindu. Rasanya baru sebentar waktu yang aku habiskan berdua bersama linda malam itu, tiba tiba tiga adik kelasku sudah balik dari tugas membeli air minum


Lho cek cepete, lak tak kongkon sing adoh pol c... 


Iki lho wes adoh mas.. tak tinggal jalan jalan karo arek-arek pisan iki mau.

Memang sih udah hampir sejam mereka tadi beli minuman, sekaligus memberi kesempatan buat kami untuk melepas rindu.. keong-keong yang pinter,,,....
Suasana Malam Pantai Kartini


Di luar gelap sudah menyelimuti kota jepara.. angin darat sudah berputar haluan menjadi angin laut. Camar-camar telah pulang kesarang masing-masing... sementara malam itu bulan hampir bulat sempurna. Jutaan bintang menempati posisi masing-masing menyalakan redup sinarnya untuk menghias pantai kartini. Kami berlima tidur.. tak sabar rasanya menunggu pagi untuk segera menyebrang dan menginjakan kaki di daratan pulau karimunjawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar