This is Karimun Jawa
Kapal kelas Ekonomi ke Karimun Jawa |
Jam setengah tujuh
pagi kami sudah standby di pelabuhan kartini jepara. Puluhan wajah terlihat
harap-harap cemas pagi itu. Ya.. bayang-bayang kapal gagal berangkat terbayang
hampir di kepala seluruh calon penumpang saat itu. Beberapa saat kemudian rendi
datang membagikan lembaran tiket kapal buat kami semua. Selembar kertas tipis
itu bagi kami saat itu rasanya seperti seteguk air di padang pasir. Seperti
sekerat roti di kala perut keroncongan dan seperti tiupan terompet tanda
dimulainya sebuah petualangan. Petualangan ke sebuah pulau yang belum pernah
kami jama sebelumnya.
Aku berdoa
sekhusuk-khusuknya semoga hari itu ombak lagi beriang hati. Tenang dan tidak
bergelombang. Akan sangat malu rasanya jika nanti aku mabuk laut, apalagi saat
itu ada gadis yang baru sebulan yang lalu resmi menjadi kekasihku. Kami berlima
segera mencari bangku yang kosong di kapal. Perjalanan enam jam lamanya akan
sangat menyiksa jika kami tidak kebagian tempat dan harus berdiri lama. Ratusan
penumpang dengan berbagai usia mulai dari bayi usia bulanan sampai manula usia
di atas 70tahun bercampur dan berdesakan di atas kapal ekonomi ini.
Ahirnya kami
berlima mendapatkan tempat duduk. Aku duduk tepat di samping linda. Cewek yang sebentar
lagi mendapatkan gelar master itu terlihat datar-datar saja. Entah karena takut
mengalami seasick, atau masih kepikiran teman-temannya yang gak jadi brangkat
karena berbagai alasan masing-masing. Besi besar itu perlahan bergerak. Logam
berongga itu perlahan bergeser dari bibir pantai dan siap mengantarkan kami ke
pulau tujuan. Yaaa karimun jawa . we are coming..
Enam jam kami akan
berada di atas laut, enam jam aku harus berjuang berusaha tidak motion
sickness. Dan beberapa waktu berlalu ahirnya kepalaku pusing. Rasanya aku gak
kuat kalau harus terus duduk ahirnya aku nglesot di lantai kapal dan berusaha
memejamkan mata sekuat hati pikiran perasaan dan perbuatan. Hehehehe.. cekrek
cekrek cekrek waktu serasa lama sekali..
Ahirnya setelah
enam jam berlalu kapal muria yang menggendong kami pun berlabuh di pelabuahan
karimun jawa. Sebuah gerbang bertuliskan selamat datang di karimun jawa
menyambut dengan ramah kedatangan kami. Punggung bukit yang terlihat hijau
menjadi pemandangan pertama yang menarik mataku. Pohon kelapa berbaris rapi di
tepian pantai.. air laut yang biru bergradasi dari gelap ke terang menandakan
perbedaan kedalaman laut. Oh.. betapa indahnya ciptaanmu Tuhan.
Homestay Kami |
Setelah menunggu
agak lama, angkutan semacam mini bus mengantarkan kami menuju home stay.
Setelah makan dan istirahat kami akan
berangkat menuju destinasi awal kami hari pertama di pulau ini. Bukit joko
tuwo.. aku sangat penasaran, ada apa dibukit joko tuwo? Dan mengapa bukit itu
dinamai joko tuwo? Apakah karena dulu ada seorang pemuda yang tinggal di atas
bukit itu dan terus membujang sampai dia tua? Huahh... dipikir nanti aja dech.
Sekarang saatnya memanjakan perut sambil menikmati wajah cantik cewekku yang
mulai dihias senyum. Sungguh sangat cantik.. semoga rencanaku untuk segera melamarnya
setelah idul adha terlaksana. Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar